BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Unsur
merupakan zat tunggal yang sederhana. Unsur dapat ditemukan di alam bebas maupun dari hasil dari
reaksi yang dilakukan di laboratorium. Wujudnya pun berbeda-beda, dapat berwujud gas, padat, maupun cairan. Di
alam terdapat kurang lebih 90 jenis unsur yang telah ditemukan.
Setiap unsur memiliki sifat-sifat yang berbeda antara
unsur satu dengan unsur yang lainnya. Tetapi di antara beberapa unsur tertentu
terdapat kesamaan sifat, misalnya antara logam natrium dan kalium, keduanya
sama-sama bersifat reduktor. Dan tentu tidak hanya natrium dan kalium yang memiliki
kesamaan sifat, contoh lain unsur yang memiliki kesamaan sifat adalah klorin, flourin, iodin, dan bromin
yang sama-sama bersifat oksidator. Dan masih banyak contoh kesamaan sifat unsur
lainnya.
Mengetahui sifat-sifat unsur maupun senyawa kimia
adalah hal yang sangat penting. Karena dengan mengetahuinya kita dapat
menghindari zat-zat kimia yang dapat membahayakan kita, misalnya dengan
mengetahui bahwa natrium bersifat reduktor kuat, maka kita dapat menghindari
memegang natrium menggunakan tangan secara
langsung, apalagi dengan menggunakan tangan yang basah karena natrium
akan langsung bereaksi dengan air.
1.2.
Tujuan Percobaan
-
Mengetahui
persamaan sifat-sifat unsur golongan IA dan IIA
-
Mengetahui
perbedaan sifat-sifat unsur golongan IA dan IIA
-
………………….
BAb 2
Tinjauan Pustaka
Tabel
periodik kimia disusun berdasarkan sifat-sifat setiap unsur. Tabel periodik
adalah unsur-unsur kimia yang diatur menurut urutan yang sesuai dalam suatu
susunan. Unsur kimia dikelompokkan menurut sifat yang sama dari unsur-unsur
tersebut. Ini juga disebut susunan berkala unsur. Sifat-sifat periodik tersebut
adalah antara lain jari-jari atom, sifat logam, sifat basa, sifat reduktor,
afinitas elektron, energi ionisasi, keelektronegatifan, sifat oksidator, dan
sifat asam. (Sarjoni Basri, 2003)
Jari
atom-atom bertambah dari atas ke bawah dan berkurang dari kiri ke kanan. Sifat
logam bertambah dari atas ke bawah dan berkurang dari kiri ke kanan. Sifat Basa
bertambah dari atas ke bawah dan berkurang dari kiri ke kanan. Sifat reduktor
bertambah dari atas ke bawah dan berkurang dari kiri ke kanan.
Afinitas
elektron berkurang dari atas ke bawah dan bertambah dari kiri ke kanan. Energi
ionisasi berkurang dari atas ke bawah dan bertambah dari kiri ke kanan.
Keelektronegatifan berkurang dari atas ke bawah dan bertambah dari kiri ke
kanan. Sifat oksidator berkurang dari atas ke bawah dan bertambah dari kiri ke
kanan. Sifat asam berkurang dari atas ke bawah dan bertambah dari kiri ke
kanan.
Untuk unsur
logam atau golongan (IA, IIA, dan IIIA), kereaktifan bertambah dari atas ke
bawah dan berkurang dari kiri ke kanan. Titik didih dan titik leleh berkurang
dari atas ke bawah dan bertambah dari kiri ke kanan.
Untuk
golongan non logam (IVA sampai dengan VIIIA), kereaktifan bertambah dari kiri
ke kanan. Titik leleh dan titik didih berkurang dari kiri ke kanan dan
bertambah dari atas ke bawah.
a. Sifat-sifat unsur alkali (golongan IA)
Unsur-unsur golongan IA atau yang
biasa disebut juga dengan golongan
alkali dalam sistem periodik, terletak pada bagian paling kiri dengan susunan vertikal. Unsur-unsur alkali merupakan unsur-unsur
yang tergolong logam alkali tanah adalah Litium (Li), Natrium (Na), Kalium (K),
Rubidium (Rb), Sesium (Cs), dan Fransium (Fr). Unsur-unsur alkali mempunyai
struktur elektron terluar yang sama yaitu oleh sebab itu unsur-unsur ini
diletakkan dalam golongan IA.
1. Unsur-unsur alkali bervalensi 1 dalam semua senyawa
2. Unsur-unsur alkali dapat bereaksi dengan
air pada suhu biasa membentuk basa dan gas hidrogen yang disertai pembebasan
banyak energi. Reaksinya :
2M + 2H2O
→ 2 MOH H2
3. Basa yang berasal dari logam alkali adalah
basa kuat semakin bertambah berat atomnya makin kuat sifat basanya.
4. Logam-logam alkali bersifat reduktor kuat,
makin ke bawah makin kuat sifat reduktornya. Reduktor adalah zat yang
dapat mereduksi zat lain. Dan reduksi adalah perubahan kimia dimana valensi
daru syatu zat mengalami penurunan sejalan dengan bertambahnya electron.
(Sarjoni Basri, 2003)
b. Jari-jari Atom
Dari Li sampai Cs jari-jari atom semakin
besar (Fr bersifat radioaktif). Hal ini sesuai dengan kenaikan nomor atomnya.
Dengan semakin besar jari-jari atom maka jarak antara lain dan elektron
valensinya semakin besar pula. Oleh sebab itu, elektron valensinya makin lemah
dan semakin mudah dilepas.
c. Energi Ionisasi
Energi
ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron.
Karena Li sampai Cs elektron valensinya
makin mudah dilepas maka energi ionisasi semakin kecil Li sampai Cs. Hal ini
disebabkan energi yang diperlukan untuk melepas elektron valensi semakin
berkurang.
d. Keelektronegatifan
Unsur-unsur alkali adalah unsur-unsur
elektropositif dengan demikian besar keelektronegatifannya relatif rendah
dibanding unsur lainnya dari Li sampai Cs keelektronegatifannya. Unsur
berkurang. Hal ini disebabkan jari-jari atomnya semakin besar sehingga makin
sulit untuk mengikat elektron.
Unsur-unsur logam alkali sangat reaktif. Oleh karena itu unsur-unsur logam
alkali tidak terdapat dalam keadaan bebas di alam melainkan selalu terdapat
dalam bentuk senyawa, contohnya Natrium (Na) dia alam banyak terdapat dalam bentuk NaCl.
Unsur-unsur logam alkali dibuat dengan
jalan elektrolisis cairan garamnya. Misalnya natrium diperoleh dengan cara
elektrolisis lelehan NaCl.
b. Sifat-sifat unsur alkali tanah (Golongan
IIA)
Dalam sistem periodik panjang
unsur-unsur alkali tanah terkletak pada golongan IIA. Unsur-unsur yang termasuk golongan alkali tanah ialah : Be, Ms, Ca, Sr, Ba
dan Ra. Seperti halnya unsur-unsur alkali, unsur alkali tanah sangat reaktif
walaupun tidak sereaktif unsur-unsur pada alkali. Unsur alkali tanah dengan dua elektron valensinya yang sangat mudah
dilepaskan.
a.
Unsur-unsur
alkali tanah merupakan unsur-unsur
logam yang reaktif. Oleh karena itu di alam tidak terdapat dalam keadaan bebas.
b.
Merupakan
logam bivalen yang mempunyai dua elektron pada kulit terluarnya. Oleh karena itu bilangan oksidan unsur
alkali tanah dalam senyawa adalah +2.
c.
Senyawa
bersifat ionik
d.
Dapat
bereaksi dengan air pada suhu biasa. Membentuk basa dan gas hidrogen, tetapi
keasamannya lebih kecil dibanding dengan logam alkali.
Reaksinya : M+2H2O
→ M(OH2) + H2 kecuali Mg hanya bereaksi dengan air
mendidih membentuk oksida dan gas H2 dan Be tidak bereaksi dengan air
e.
Dapat
membentuk garam dengan unsur elektronegatif.
f.
Basa
yang berasal dari unsur-unsur alkali tanah adalah basa kuat. Kecuali Mg(OH)2
masa lemah (Ba (OH)2) basa amfoter artinya di samping dapat bereaksi dengan asam
juga dapat bereaksi dengan basa kuat. Sifat basa logam alkali tanah makin ke
bawah semakin kuat.
g.
Unsur
radium sedikit sekali terdapat di alam dan bersifat radioaktif.
b. Jari-jari Atom
Seperti logam alkali, dari brelium (Be)
sampai barium (Ba) jari-jari atom bertambah besar. Sehingga kedua elektron
valensi semakin mudah melepas.
c. Energi Ionisasi
Unsur-unsur logam alkali mempunyai 2
elektron valensi ionisasi dapat terjadi dengan melepaskan satu elektron valensi
(energi ionisasi pertama) atau keduanya (energi ionisasi kedua)
M → M+ +
M → M2+ + 2
Dengan m adalah logam alkali tanah.
Besarnya energi ionisasi pertama maupun kedua dari Be sampai Ba makin kecil.
Hal ini disebabkan jari-jari atom bertambah besar sehingga jarak antara
elektron terluar dengan inti atom semakin besar elektron terluar makin lemah
terikat pada inti atom.
d. Keelektronegatifan
Unsur-unsur alkali tanah lebih
keelektronegatifannya dibanding dengan unsur alkali. Hal ini disebabkan
jari-jari atom lebih kecil dari Brelium (Be) sampai barium (Ba)
keelektronegatifan unsur berkurang sebab jari-jari atom semakin besar sehingga
semakin sulit untuk mengikat elektron.
Separti halnya unsur dalam golongan
IA atau alkali, unsur golongan IIA atau alkali tanah biasanya terdapat di alam
dalam bentuk senyawa, misalnya kalsium sebagai CaCO3 pada batu kapur
BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Alat dan Bahan
3.1.1
Alat-alat
:
-
10
tabung reaksi
-
Rak
tabung reaksi
-
6
pipet
-
Pinset
-
Gelas
kimia
-
Korek
api
-
Tisue
3.1.2
Bahan-Bahan
:
-
Pita
Mg
-
Indikator
PP
-
Larutan
Kalium
-
Larutan
MgCl2
-
Larutan
CaCl2
-
Larutan
SrCl2
-
Larutan BaCl2
-
Larutan H2SO4
-
Larutan
NaOH
3.2. Prosedur Percobaan
3.2.1
Kelarutan
garam sulfat
- Disiapkan 4 buah tabung reaksi.
- Masing-masing tabung reaksi diisi dengan
MgCl2, CaCl2, Sr(NO3)2, BaCl2
dengan volume masing-masing 1 ml.
- Ditambahkan ke dalam masing-masing tabung
reaksi 1 ml larutan H2SO4.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk.
3.2.2
Kelarutan
garam hidroksida
- Disiapkan 4 buah tabung reaksi.
- Masing-masing tabung reaksi diisi dengan
MgCl2, CaCl2, Sr (NO3)2, BaCl3
dengan volume masing-masing 1 ml.
- Ditambahkan ke dalam masing-masing tabung
reaksi 1 ml larutan Nal.
- Diperhatikan endapan yang terbentuk.
3.2.3
Reaktivitas
unsur
- Disiapkan gelas kimia yang berisi air.
- Diisi gelas kimia dengan logam magnesium sedikit.
- Dibakar logam magnesium, lalu dimasukkan
ke dalam gelas kimia tersebut.
- Dilihat perubahan warna yang terjadi.
- Dimasukkan sepotong kecil logam kalium ke
dalam gelas kimia kedua.
- Diperhatikan reaksi yang terjadi (ledakan
kecil).
- Dilihat perubahan warna yang terjadi.
- Ditetesi indikator PP pada gelas kimia
tersebut.
- Diperhatikan perubahan warna yang terjadi.
BAb 4 hasil dan pembahasan
Bab5
Penutup
5.1 Kesimpuan
- Persamaan sifat antara golongan I A
(alkali) dan golongan II A (alkali tanah) di antaranya adalah sama-sama
bersifat logam, reduktor, memiliki jari-jari atom yang…., dll loat buku GO
- Perbedaan
sifat antara golongan 1A (alkali) dan golongan IIA (alkali tanah) adalah …..
lebih reduktor yang mana, logam yang mana, dll
- …………………
5.2 Saran
Daftar Pustaka
Basri, Sarjoni. 2003. Kamus Kimia. PT Rineka Cipta : Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar