Pendahuluan
Latar
belakang
Kehidupan manusia pada zaman sekarang
tidak dapat dapat dipisahkan dari bahan –bahan kimia. Hampir seluruh bagian
dari kehidupan manusia berhubungan sangat erat dengan bahan-bahan kimia. Dalan
bidang kehidupan rumah tangga, kesehatan, pertanian, makanan, dan lain lain,
hamper seluruhnya menggunakan bahan kimia.
Kita mengenal berbagai macam unsure,
senyawa, dan lain-lain. Biasanya unsure atau senyawa yang terdapat di alam
adalah bukanlah unsure atau senyawa murni, melainkan yang telah tercampur oleh
unsure/senyawa lainnya. Untuk mendapatkan unsure unsure yang murni, campuran
zat tersebut dapat dipisahkan dan dimurnikan. Pemisahan dan pemurnian ini
sangat penting karena unsure murni sangat banyak dibutuhkan, misalnya di dunia
industri, zat murni diperlukan untuk membuat produk yang tepat.
Dalam ilmu kimia ada banyak metode
yang dapat dilakukan untuk memurnikan suatu zat kimia, di antaranya destilasi,
kristalisasi, sublimasi, ekstraksi,dekantasi, dan lain-lain, dimana setiap
metode dilakukan untuk mendapatkan zat murni dari jenis campuran yang berbeda.
Oleh karena pemisahan dan pemurnian
sangat penting adanya, maka praktikum tentang metode pemisahan dan pemurnian
ini dilakukan agar dapat lebih mudah dimengerti dan dipraktikkan oleh mahasiswa
Tujuan
1. Mendapatkan zat murni dari suatu zat
yang tercampur
2. Mempelajari konsep-konsep tentang
proses pemisahan dan pemurnian.
3. Mengetahui berbagai macam cara yang
dapat dilkukan untuk memisahkan dan memurnikan suatu zat yang tercampur.
Tinjauan
pustaka
Kita sering menemukan berbagai macam bentuk zat tercampur,
misal zat padat yang tercampur dengan zat padat, padat dengan cair, dan
lain-lain. Kita sering mebutuhkan zat yang murni atau dengan kata lain tidak
tercampur zat lain, contohnya kita membutuhkan garam yang murni. Di air laut
tentu saja tidak hanya mengandung garam yang kita butuhkan, terdapat zat lain
yang membuat membuat air laut menjadi tidak murni sebagai larutan garam dengan
satu jenis zat terlarut. Untuk mendapatkan garam yang berbentuk padatan atau
Kristal yang murni kita harus melakukan proses pemisahan dan pemurnian.
Sebelum membahas bermacam-macam cara atau proses pemisahan
dan pemurnian, kita harus mengetahui dua jenis campuran, yaitu :
1. Campuran homogen : jelaskan + contoh cari di buku
2. Campuran heterogen :
Untuk memisahkan campuran baik campuran homogeny maupun heterogen
dapat dilakukan dengan proses tertentu yang dalam ilmu kimia disebut dengan
pemisahan dan pemurnian.
Campuran yang digunakan untuk pemisahan dan pemurnian
digolongkan menjadi 3, yaitu:
1. Larutan : larutan adalah campuran
homogeny, dimana campuran itu memiliki komposisi yang sama pada setiap
bagiannya. Komponen larutan terbagi atas pellarut dan zat terlarut.
2. Suspensi : Suspensi adalah campuran heterogen, dimana antara pada campuran
kita masih dapat melihat zat terlarut dalam fase aslinya. Midsalnya campuran
kapur dengan air, kita masih dapat melihat kapur karena kapur tidak larut dalam
air,berbeda dengan air yang dicampur dengan natrium klorida dimana kita tidak
dapat lagi melihat komponen natrium klorida ketika sudah dilarutkan.
3. Koloid : Koloid adalah suatu campuran yang keadaannya terletak
antara larutan dan suspense. Secara kasat mata koloi tampak homogeny, namun
jika diamatti menggunakan mikroskopis ultra akan tampak heterogen atau masih
dapat dibedakan atas komponennya. Campuran koloid tidak dapat disaring.
Berikut berbagai macam cara melakukan proses pemisahan dan
pemurnian :
1.
Destilasi : Destilasi adalah metode yang biasa digunakan
sebagau metode pemurnian zat-zat cair yang
memiliki titik didih rendah, terutama bahan kimia organic. Metode ini dilakukan
berdasarkan perbedaan titik didih. Pada proses destilasi sederhana, suatu
campuran dapat dipisahakan bila zat-zat penyusunnya memiliki perbedaan titik
didik yang cukup tinggi. Metode ini dapat digunakan untuk memurnikan semua
cairan organic dan kebanyakan padatan organic yang memiliki titik didih rendah.
Titik didih larutan satu dengan yang lainnya tidaklah sama, inilah prinsip
dasar proses ini. Destilasi dilakukan untuk memisahkan suatu campu cairan dari
komponen dengan menguapkan komponen lainnya.
Contoh proses
destilasi adalah pemisahan air dari larutan garam, maka zat yang memiliki titik
didih lebih rendah yang dalam kasus ini adalah air, diuapkan dan kemudian
diembunkan atau dikondensasikan untuk mendapatkan air murni. Bila proses ini
dilakukan terus menerus, maka semua air akan menguap dan terkondensasi menjadi
air murni dan yang tertinggal dalam camppuran awal hanya padatan zat terlarut
garam tersebut.
2.
Destilasi
bertingkat :Metode destilasi
bertingkat adalah proses destilasi yang dilakukan dimana komponen-komponennya
diuapkan dan diembunkan secara bertingkat dan dilakukan pada kolom fraksinasi.
Proses ini dilakukan pada campuran cairan yang perbedaan titik didihnya
berdekatan.
3.
Ekstraksi : ekstraksi adalah proses pemisahan
padatan ataupun cairan dengan bantuan pelarut. Pemisahan ini terjadi atas dasar
kemampuan larut yang berbeda dari komponen-komponen dalam larutan. Contohnya
adalah pemisahan air dan minyak.
4. Kromatografi : kromatografi adalah proses pemisahan campuran dalam wujud baik padat,
cair, maupun gas dengan dasar perbedaan daya serap suatu zat dengan zat
lainnya.
Ada beberapa macam
kromatografi, yaitu: Kalo kurang aja baru ditulis, panjang betul.
5. Filtrasi : Filtrasi adalah proses pemisaha campuran dengan cara menyaring
campuran menggunakan kertas saring. Filtrasi memisahkan zat yang tidak larut
dalam larutan sehingga didapatkan larutan yang murni. Contohnya menyaring
campuran kapur dalam air.
6. Kristalisasi : Kristalisasi adalah proses yang digunakan dalam memisahkan
zat padat dengan cara mengkristalkan. Proses ini dilakukan dengan cara
memanaskan larutan sehingga pelarutnya menguap. Kemudian larutan didinginkan
sehingga didapatkan kristal.
Dalam proses kristalisasi terdapat
juga proses rekristalisasi, yaitu proses kristalisasi yang dilakukan berulang
kali.
7.
Sublimasi : Sublimasi adalah proses
dimana campuran dipisahkan dengan menyublimkan campuran. Sublimasi berbeda
dengan destilasi karena zat yang digunakan adalah padatan, sedangkan destilasi
menggunakan cairan. Contohnya pemisahan campuran naftalena dengan garam,
pemisahan campuran Iodin dengan pasir, dan lain-lain.
8. Dekantasi : Dekantasi adalah proses pemisahan bahan dari larutan dengan
cara mengendapkan zat padat dalam
larutan kemudian memisahkannya dari larutan dengan cara menuang larutan ke
wadah lain. Contohnya adalah pengendapan pasir dalam air.
9. Absorpsi : Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari campuran gas
cair, bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh absorben dan diikat oleh
gaya-gaya yang bekerja pada permukaan zat absorben tersebut dan diserap sampai
ke bawah permukaan. Contohnya adalah pemisahan bahan yang mengandung racun atau
bau busuk dari udara, pemisahan campuran gas untuk memperoleh komponen-komponen
gas.
10. Adsorbsi : Adsopsi adalah peristiwa penyerapan suatu zat, ion, atau
molekul yang melekat pada permukaan.
Aplikasi pemisahan dan pemurnian dalam kehidupan sehari-hari
sangat banyak. Diantaranya adalah pada pemisahan garam dari air laut yang biasa
dilakukan oleh pembuat garam. Air laut yang mengandung garam biasanya dijemur
atau dikeringkan atau diuapkan pelarutnya hingga didapatkan kristal garam yang
murni. Selain dalam pembuatan garam, pemisahan dan pemurnian juga dilakukan
untuk mendapatkkan air bersih. Diantaranya metode yang digunakan dalam
pemurnian air adalah dekantasi dimana pasir yang tercampur dalam air akan
mengendap. Selain itu terdapat juga aplikasi pemisahan dan pemurnian dalam
pemisahan minyak goreng yang tercampur oleh air. Campuran ini dapat dilakukan
melalui proses ekstraksi sehingga bisa didapatkan air dan minyak murni atau
dengan kata lain tidak tercampur. Dan masih banyak lagi contoh aplikasi
pemisahan dan pemurnian dalam kehidupan sehari-hari.
Bab 3
metodologi percobaan
3.1 alat dan bahan
3.1.1
Alat
Sendok, gelas kimia 100
ml, tabung reaksi, corong gelas, corong pisah, cawan penguap, batang pengaduk,
tambahin lagi, liatt modul.
3.1.2
Bahan
Garam, kapur tulis, kapur
barus/naftalena, pasir, minyak goreng, CusO4.H2O
Prosedur percobaan
Liat modul, jadikan kalimat pasif
Bab 4 Hasil dan Pembahasan
3.1 Hasil pengamatan
Table
3.2 Reaksi (untuk reaksi dan perhitungan jika ada)
4.3 perhitungan
4.4
Pembahasaan
1. Sebutkan dan jelaskan metode-metode
pemisahan dan pemurnian!
Ada
di modul sama tinjauan pustaka
2, Jelaskan tentang
prinsip masing-masing percobaan yang telah dilakukan!
1. Dekantasi
2. Filtrasi : Proses filtrasi memiliki prinsip pada perbedaan ukuran
partikel. Setiap partikel memiliki ukuran tertentu. Partikel yang cukup
besar ukuran pertikelnya akan tersangkut
pada kertas saring. Sedangkan partikel yang ukurannya kecil akan lolos atau
berhasil melewati kertas saring. Comtoh dalam kehidupan sehari-hari, ketika
kita menggunakan alat penyaring ketika memasak mie untuk memisahkan mie dari
campurannya dengan air.
3. Adsorpsi
4. Kristalisasi
5. Sublimasi: Proses sublimasi memliki
prinsip pada perbedaan titik didih masing-masing zat. Zat yang memiliki titik
didih rendah akan mudah menguap, begitu juga sebaliknya, zat yang memiliki
titik didih tinggi maka akan sulit untuk menguap.
6. Ekstraksi : Perbedaan massa jenis dan kepolaran, jelaskan lagi cari
tau di buku
3, Jelaskan
perbedaan antara : a. campuran homogeny dan campuran heterogen
b.
absorpsi dan adsorpsi
Ada di tinjauan pustaka sama modul
liat ntar.
4, Bahas
semua hasil percobaan dan jelaskan kenapa!
Liat tabelm jelaskan pakai prinsip
4. Jelaskan fungsi perlakuan :
dipanaskan, dikocok, disaring, (dan lain lain liat di table kalo ada perlakuan
lain tambahkan)
-. Dipanaskan : - Pada proses kristalisasi dilakukan untuk
memisahkan atau menguapkan pelarut, dalam percobaan ini digunakan air dan garam
dimana air bertindak sebagai pelarut, maka air itu yang diuapkan dengan cara
memanaskan larutan.
- Pada proses sublimasi dilakukan untuk
menyublimkan zat pengotor agar terpisah dari campuran sehingga di dapat zat murni.
Dalam percobaan ini digunakan campuran kristal garam dan naftalena yang sudah
dihaluskan. Untuk mendapatkan garam murni, campuran zat tersebut harus
dipanaskan agar naftalena menguap karena titik didihnya yang rendah.
-. Dikocok ; Pada proses ekstraksi dilakukan untuk
mencampur 2 zat. Dalam percobaan ini digunakan air dan minyak. Air dan minyak
yang tidak bercampur dikocok agar kedua zat ini bercampur (walaupun lama
kelamaan air dan minya akan kembali berpisah karena dipengaruhi oleh massa
jenis dan kepolaran)
-. Disaring : Pada proses
filtrasi dilakukan untuk menyaring atau memisahkan zat yang megotori larutan.
Dalam percobaan ini digunakan air yang telah dicampur dengan kapur tulis yang
sudah dihaluskan. Untuk mendapatkan air yang bebas dari zat kapur itu maka
dilakukan penyaringan pada campuran itu sehingga air dan kapur menjadi
terpisah.
Dll tambahin
6, jelaskan fungsi zat
yang digunakan!
1. Pasir digunakan untuk mengotori air
dan digunakan pada proses dekantasi dimana pasir akan mengendap sehingga didapat
air yang jernih.
2. Air digunakan sebagai pelarut karena
air merupakan pelarut universal, maksudnya air hamper dapat melarutkan segala
zenis zat.
3. Kapur tulis digunakan untuk mengotori
pelarut dan untuk disaring karena ukurannya yang besar membuat kapur tulis
tidak tersangkut pada kertas saring.
4. Sirup cari tau
5. Garam digunakan untuk membuat
campuran homogeny dan digunakan dalam proses kristalisasi karena garam adalah
padatan yang berbentuk kristal.
6. Naftalena digunakan untuk mecemari
garam murni. Oleh karena titik didihnya yang rendah, naftalena digunakan dalam
proses sublimasi.
7. Minyak goring digunakan untuk
mencemari air. Dignakan pada proses ekstraksi, menggunakan corong pemisah.
Minyak goring digunakan karena minyak goring tidak larut dalam air seperti yang
sudah dijelaskan sebelumnya. Minyak gorng yang tidak larut dalam air dapat
dengan mudah dipisahkan dari air.
7, sebutkan
dan jelaskan factor kesalahan apa saja yang terjadi selama praktikum!
1. Kesalahanm melipat kertas saring
dalam proses adsorsi menyebabkan norit ikut tercampur dalam sirup yang telah
disaring.
2. Ketidaktepatan dalam pemilihan
menggunakan alat erlen meyer, gelas ukur, atau tabung reaksi.
3. Kesalahan dalam mengukur volume air
yang dibutuhkan.
4. Kesalahan dalam proses dekantasi
dimana kami tidak menunggu campuran pasir dan air lebih lama agar pasir
mengendap seluruhnya, sehingga kami mendapatkan air yang tidak terlalu jernih.
8, Jelaskan
tenteng senyawa polar dan non polar, serta berikan contohnya!
Senyawa polar memiliki
keelektonegatifan yang besar, perbedaan harga ini m,endorong timbulnya
kutub-kutub listrik yang permanen dipol permanen0
Senyawa non polar memiliki perbedaan
keelektronegatifan yang kecil, bahkan untuk senyawa biner dwiatom seperti (O2
dan H2) perbedaan keelektronegatifannya sama dengan 0.
Perbedaan
senyawa polar dengan non polar.
Ciri-ciri
senyawa polar :
1. Dapat
larut dalam air dan pelarut polar lain.
2. Memiliki
kutub positif dan kutub negative akibat tidak meratanya distribusi electron.
3. Memiliki
pasangan electron bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau memiliki perbedaan
keelektronegatifan.
Contoh
senyawa polar adalah air alcohol HCl, PCl3, dan N2O5
Ciri-ciri
senyawa non polar :
1. Tidak larut dalam air dan pelarut
polar lainnya
2. Tidak memiliki kutub positif dan kutub
negative akibat meratanya distribusi electron
3. Tidak memiliki pasangan electron
bebas (bila bentuk molekul diketahui) atau keelektronegatifannya sama.
Contoh senyawa non polar Cl2 PCl5, H2 dan N2
Ukuran
kuantitatif titik didih senyawa kovalen
1. Senyawa polar titik didihnya lebih
titik didihnya lebih tinggi daripada senyawa non polar.
2. Urutan titik didih, ikatan hydrogen
> dipole-dipol > non polar >
9, Tuliskan
struktur naftalena dan minyak goring! Cari di internet.
Bab 5Penutup
5.1 Kesimpulan
Sesuaikan
tujuan , jawaban dari tujuan, per poin jawabnya
5.2 Saran
Inovasi
tentang percobaan ??????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar