Sabtu, 31 Mei 2014

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. PERKEBUNAN NASIONAL 13 LONG IKIS

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI PT. PERKEBUNAN NASIONAL 13 LONG IKIS

Kelapa sawit pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah colonial Belanda pada tahun 1848. Ketika itu ada empat batang bibit kelapa sawit yang dibawa dari Mauritius dab Amsterdam untuk di tanam di kebun Raya Bogor. Tanaman kelapa sawit mulai diusahakan dan dibudidayakan secara komersial pada tahun 1911. Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Haller, seorang berkebangsaan Belgia yang telah belajar banyak tentang kelapa sawit di Afrika.
Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan unggulan dan utama di Indonesia. Tanaman yang produk utamanya terdiri dari minyak sawit (CPO) dan minyak inti sawit (PKO) ini memiliki nilai ekonomis tinggi dan menjadi salah satu penyumbang devisa Negara yang terbesar di bandingkan dengan komoditas perkebunan lainnya. Hingga saat ini kelapa sawit telah diusahakan dalam bentuk perkebunan dan pabrik pengolahan kelapa sawit sehingga menjadi minyak dan produk turunannya.
Minyak kelapa sawit juga menghasilkan berbagai produk turunan yang kaya manfaat sehingga dapat dimanfaatkan diberbagai industri. Mulai dari industri makanan, frmasi, sampai industri kosmetik. Bahkan limbahnyapun masih dapat dimanfaatkan untuk industri mebel, oleokimia, hingga pakan ternak. Dengan demikian, kelapa sawit memiliki arti penting bagi perekonomian di Indonesia.
Pabrik kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara 13, desa arang-arang kcamatan kumpeh ulu Jambi, merupakan pabrik pengolahan kelapa sawit dari tandan buah segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit mentah (CPO).
PKS yang kami kunjungi mengolah bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) menjadi minyak kelapa sawit CPO (Crude Palm Oil). Proses pengolahan kelapa kelapa sawit sampai menjadi minyak sawit (CPO) terdiri dari beberapa tahapan yaitu :

1.    Jembatan Timbang
Pada Pabrik Kelapa Sawit jembatan timbang yang dipakai menggunakan sistem komputer untuk meliputi berat. Prinsip kerja dari jembatan timbang yaitu truk yang melewati jembatan timbang berhenti, kemudian dicatat berat truk awal sebelum TBS dibongkar dan sortir, kemudian setelah dibongkar truk kembali ditimbang, selisih berat awal dan akhir adalah berat TBS yang ditrima dipabrik.


2.         Penyortiran
Kualitas buah yang diterima pabrik harus diperiksa tingkat kematangannya. Jenis buah yang masuk ke PKS pada umumnya jenis Tenera dan jenis Dura. Kriteria matang panen merupakan faktor penting dalam pemeriksaan kualitas buah distasiun penerimaan TBS (Tandan Buah Segar). Setelah disortir TBS tersebut dimasukkan ketempat penimbunan sementara ( Loding ramp ) dan selanjutnya diteruskan ke stasiun perebusan ( Sterilizer ).

3.         Proses Perebusan (Sterilizer)
Tujuan perebusan :
1.    Mengurangi peningkatan asam lemak bebas.
2.    Mempermudah proses pembrodolan pada threser.
3.    Menurunkan kadar air.
4.    Melunakan daging buah, sehingga daging buah mudah lepas dari biji.
Dalam melakukan proses perebusan diperlukan uap untuk memanaskan sterilizer yang disalurkan dari boiler.

4.         Proses Penebah (Thereser Process)
·         Hoisting Crane
Fungsi dari Hoisting Crane adalah untuk mengangkat lori dan menuangkan isi lori ke bunch feeder (hooper). Dimana lori yang diangkat tersebut berisi TBS yang sudah direbus.
·         Thereser
Fungsi dari Theresing adalah untuk memisahkan buah dari janjangannya dengan cara mengangkat dan membantingnya serta mendorong janjang kosong ke empty bunch conveyor.

5.         Proses Pengempaan (Pressing Process)
            Proses Kempa adalah pertama dimulainya pengambilan minyak dari buah Kelapa Sawit dengan jalan pelumatan dan pengempaan. Baik buruknya pengoperasian peralatan mempengarui efisiensi pengutipan minyak. Proses ini terdiri dari :
·         Digester
Setelah buah pisah dari janjangan, maka buah dikirim ke Digester dengan cara buah masuk ke Conveyor Under Threser yang fungsinya untuk membawa buah ke Fruit Elevator yang fungsinya untuk mengangkat buah keatas masuk ke distribusi conveyor yang kemudian menyalurkan buah masuk ke Digester.
Fungsi Digester :
Ø  Melumatkan daging buah.
Ø  Memisahkan daging buah dengan biji.
Ø  Mempersiapkan Feeding Press.
Ø  Mempermudah proses di Press.
Ø  Menaikkan Temperatur.

·         Screw Press
Fungsi dari Screw Press adalah untuk memeras berondolan yang telah dicincang, dilumat dari digester untuk mendapatkan minyak kasar. Buah – buah yang telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau – pisau pelempar dimasukkan kedalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk kedalam mesin pengempa ( twin screw press ).

6.         Stasiun Klarifikasi
Tujuan stasiun klarifikasi adalah untuk memisahkan minyak dari bahan non minyak seperti serat, kotaran dan pasir yang terbawa selama proses pengolahan.

7.    Stasiun Penyimpanan Minyak
Tahapan terakhir yang dilakukan pada pengolahan kelapa sawit adalah mengirim minyak CPO (minyak sawit) tersebut ke tangki penyimpanan untuk di simpan sebelum di lakukan pengiriman atau dilakukan tahapan pengolahan selanjutnya.

Berdasarkan hasil praktikum/kunjungan          industri ke pabrik pengolahan kelapa sawit dapat di ambil kesimpulan bahwa proses pengolahan kelapa sawit untuk dijadikan minyak kelapa sawit (CPO) melalui beberapa tahapan yaitu penimbangan, sortasi, perebusan, pengepressan, pemurnian dan penyimpanan.




1 komentar:

bakkerbache mengatakan...

Casino Poker - Online Casino in USA - Casinoparatodos.org
In the casino casino games 바카라 사이트 가입 쿠폰 industry, 온라인 카지노 운영 the best online casinos offer all the game variety 온카지노 and 우리 카지노 features 포커 족보 needed for the gambling world to become rich in